Jumat, 30 September 2011

Jack the Ripper

Sebenarnya kasus-kasus pembunuhan (serial murder) yang dilakukan oleh Jack the Ripper , hampir tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan sejarah serial murder yang pernah ada seperti Elizabeth Bathory. Namun, yang membuat kasusnya menjadi sangat populer adalah karena adanya suasana mistis yang meliputi kasus ini. Gambaran bahwa seorang berjubah hitam yang muncul dari kabut, mencabut nyawa korbannya dengan cepat lalu menghilang di kegelapan. Dan dia tak pernah tertangkap atau terungkap.


Pada saat kasus itu muncul,sebenarnya nama Jack The Ripper bahkan belumada. Namun media dan kepolisian banyak menerima surat. Ada yang mencoba memberi saran, ada yang mencoba memberi tahu identitas pelaku dan sebagainya. Sampai suatu hari ada surat yang berasal dari seseorang yang mengaku sebagai pelaku dari semua rentetan kasus pembunuhan sadis itu. Dan di bawahnya tertulis nama Jack The Ripper.

Awalnya surat tersebut tidak diperhatikan , karena memang banyak surat seperti
itu sebelumnya. Namun tak lama kemudian muncul lagi satu surat yang dianggap dari orang yang sama (karena gaya tulisan, bentuk tulisan dan sebagainya) dandibawahnya juga tertulis nama Jack The Ripper. Sejak saat itu, polisi dan masyarakat menyebut pelaku kasus itu dengan nama Jack The Ripper. Salah satu kalimat dalam surat itu adalah "They say I'm a doctor...hahahaha....".
Alasan kenapa kepolisan mulai mempercayai surat itu adalah karena Jack menyatakan akan mengirimkan potongan telinga salah satu korbannya. Salah seorang korban yang ditemukan polisi memang kehilangan telinganya. Namun kiriman ini tidak pernah ada.


Yang ada berikutnya adalah kiriman selembar surat serta potongan ginjal manusia
yang telah diformalin. Surat itu tidak lagi ditulis dengan nama pengirim Jack, tapi 'From Hell' (lihat gambar 2). Dari kata inilah judul film From Hell diambil. Apakah surat ketiga ini memang dari orang yang sama atau orang lain, kenyataannya juga tak pernah terungkap. Fakta-fakta seperti inilah yang akhirnya membuat Jack The Ripper menjadi legenda. Sepanjang tahun ini, genaplah tempo 119 tahun tragedi terjadinya salah satu kasus pembunuhan berantai paling mengerikan dalam sejarah yang dilakukan oleh seorang "devil" yang dijuluki Jack The Ripper™ di bagian Timur London, England. Sepanjang tempo satu abad, misteri yang menyelubungi kasus pembunuhan brutal itu masih menjadi sebuah tanda tanya yang belum berhasil terjawab. Ada beberapa sebab yang menjadikan "Jack The Ripper" dijuluki sebagai lagenda kejahatan dalam sejarah , yaitu selain sang pelaku-nya yang masih misterius hingga saat ini , corak kejahatan yang dilakukannya juga sangat mengerikan dan brutal!! korban-korbannya disembelih, ditikam, tubuh dibelah dan organ-organ dalam-nya dikeluarkan.Arrrrggggghhhhhhhh......


Sebenarnya ,mangsa Jack The Ripper yang kerap juga dijuluki ˜Pembunuh
Whitechapel™ hanyalah lima orang pelacur , walaupun ada pendapat yang mengatakan jumlahnya bisa lebih daripada itu.Dan semua kegiatannya itu ia lakukan hanya dalam jangka waktu 3 bulan saja.

Tapi , bagaimanapun juga kekejaman dan misteri pembunuhnya menjadikan kasus
pembunuhan berantai ini sangat popular hingga saat kini. Banyak pertanyaan bermunculan dari kasus ini.
Siapakah sebenarnya sang pembunuh
berantai dibalik julukan "Jack The Ripper" itu? dan mengapa ia hanya membunuh
selama tiga bulan serta lima mangsa saja? Mengapa semua korbannya adalah pelacur? Apa tujuannya membunuh dengan kejam serta mengapa dia akhirnya menghentikan kegiatan itu? Tidak banyak petunjuk konkrit yang didapatkan untuk menelusuri jejak sang pembunuh . Jack the Ripper digambarkan sangat mahir "memainkan" pisau-pisau mematikannya, mempunyai pengetahuan anatomi tubuh manusia yang cukup baik, serta penguasaan teknik membedah dan memotong bagian-bagian tubuh manusia dengan sangat sempurna.
Yang bisa dikatakan lebih hebat lagi , semua pembataian itu ia lakukan ditengah
gelap-nya malam , boleh dibilang tanpa penerangan yang cukup .
Segala misteri itu bermula pada tanggal 31 Agustus 1888 . Sekitar pukul 4.00
dini hari waktu setempat , seorang penduduk menemui mangsa pertama sang "devil" yaitu Mary Ann Nichols, 42, di Whitechapel, East End.

http://soazig.files.wordpress.com/2006/05/Mary%20Jane%20Kelly.jpg

Mayat wanita malang itu ditemukan oleh seorang penduduk setempat dalam keadaan tewas mengenaskan .Bahkan beberapa polisi yang datang ke TKP juga cukup tekejut ketika melihat kondisi mayat. Dokter yang memeriksa mayat tersebut mendapati sebagian tubuhnya masih panas , ini menunjukkan mungkin wanita ini dibunuh kurang lebih sekitar setengah jam sebelum jasad-nya ditemukan. Terdapat kesan sayatan benda runcing pada rahang kiri korban , selain itu diperkirakan perutnya juga dibelah menggunakan pisau panjang bergerigi , serta terdapat banyak luka tikaman pada beberapa bagian tubuh yang lain. Polisi tidak banyak memiliki petunjuk mengenai kasus pembunuhan ini , kerana tidak ada saksi yang melihat atau mendengar suara teriakan korban pada malam kejadian. Selain itu tidak ditemui juga ada-nya senjata tajam yang ditinggalkan sang pelaku di TKP.

Pada 6 Agustus 1888 sebelum kasus pembunuhan Mary, seorang pelacur lainnya,
Martha Tabram, 39, ditemui tewas di George Yard dengan luka tikaman benda tajam
sebanyak 39 kali pada leher dan bagian kemaluan .
Dari hasil autopsi terhadap jasad wanita itu , didapati leher sang korban turut
digorok dan perutnya dibelah. Beberapa pihak berpendapat , pembunuhan Martha
merupakan salah satu "hasil karya" Jack The Ripper. Sehingga banyak spekulasi
mengatakan bahwa Martha merupakan korban pertama dari rentetan kasus pembunuhan berantai ini.
Delapan hari selepas kematian Mary , penduduk Whitechapel kembali di-gemparkan oleh penemuan sesosok mayat wanita. kali ini menimpa seorang pelacur, Annie Chapman , ia juga ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan

Ahli bedah forensik mengatakan bahwa Annie tewas dua jam sebelum jasadnya
ditemukan . Mereka juga mendapati sebagian kulit perut Annie dibedah , tulang
rusuknya dipotong-potong , isi perut dan organ-organ seperti jantung dikeluarkan dan diletakkan di bahu sang korban. Edannya lagi , sebagian kemaluannya juga
dipotong!! Beberapa saksi mengatakan melihat Annie sedang bercengkrama dengan seorang
lelaki yang memiliki ciri-ciri berkulit gelap, memakai topi pemburu rusa dan
berjubah hitam pada jam 5.30 pagi.
Keterangan para saksi yang turut merujuk kepada "orang asing", membuat polisi
menyimpulkan pembunuh adalah pendatang Yahudi dan menimbulkan sentimen di
kalangan penduduk pribumi.
Seorang Yahudi, John Pizer yang turut dikenali ‘Apron Kulit’ ditahan , namun ahirnya ia dibebaskan karena ia tak terbukti bersalah dan tidak terkait dengan kasus pembunuhan tersebut.
Mangsa ketiga dan keempat Jack the Ripper ditemukan pada hari yang sama yaitu 30 September 1988. Kali ini korbannya adalah Elizabeth Stride, 45. Ia ditemui tewas berlumuran darah di Dutfield Yard kira-kira pukul 1.00 pagi dengan bekas cekikan dileher dan disinyalir ia mati kurang lebih 30 menit sebelum jasadnya ditemukan. Pada malam itu pula, polisi sekali lagi dikejutkan dengan penemuan mayat yang juga ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan , kira-kira 1.6 kilometer dari lokasi penemuan mayat Elizabeth.
Korban kedua di hari itu adalah Catherine Eddowes, 46. Ia juga ditemukan dalam
keadaan tewas berlumuran darah , ada bekas cekikan di lehernya, tubuhnya dibelah dari dada sampai selangkangan dan isi perutnya terburai keluar.
Tidak ketinggalan rahimnya juga ikut dipotong dan dikeluarkan, mukanya hancur
karena dikuliti, kelopak mata kanannya dicungkil , hidung dan telinganya hampir
putus. Korban tewas kurang 30 minit sebelum ditemukan.
Di TKP , Polisi menemukan sehelai syal/selendang milik sang korban yang
berlumuran darah dan didekat-nya terdapat tulisan kapur pada dinding yang
berbunyi:
"The Juwes are The men That Will not be Blamed For nothing" (Yahudi adalah pihak yang tidak akan bisa disalahkan tanpa sebab).
Dari sinilah Polisi bisa mengambil kesimpulan , bahwa seorang Yahudi-lah yang
ada dibalik kasus pembunuhan berantai legendaris ini.
Sedangkan korban kelima diketahui bernama Mary Jane Kelly . "Ginger" , nama
panggilan M.J.Kelly , juga ditemukan dengan kondisi yang sama mengerikannya
dengan korban-korban lainnya. Jasadnya ditemukan pada 9 September 1988 , dikamar sewaannya yang berlokasi di Miller's Court, off Dorset Street, Spitalfields.



Lima Orang korban Keganasan Jack the Ripper

Beberapa dugaan-dugaan tentang sosok Jack the Ripper :
Jack The Ripper diduga memiliki kebencian sekaligus rasa takut terhadap wanita
yang mendalam, dan itu juga menjelaskan kenapa dia "berkata" telah membawa
pulang "rahim" wanita untuk disimpan (setengahnya "katanya" dia makan dan
setengahnya dia kirim ke polisi lewat suratnya "The Hell"). Sesuatu yang wanita
punya dan laki2 tidak. Selain itu dia juga membuat korbannya netral (tidak
berkelamin) dengan memotong bagian2 tertentu yang membuat korbannya tidak
dikenali lagi sebagai wanita. Juga, dia "berkata" telah membawa pulang ginjal
dan telinga korbannya. Kalo jantung aku ngga tau..


Mengetahui jika korbannya selalu prostitute, mungkin dia semacam mempunyai
dendam pribadi terhadap prostitute. Mungkin dia pernah disakiti/ditinggalkan
orang yang begitu disayanginya untuk bekerja sebagai WTS (note: 95% wanita di East End meninggalkan keluarga dan anak-anaknya untuk bekerja sebagai WTS karena ekonomi yang benar-benar parah di tengah-tengah ibukota Inggris. Mungkin ibunya yang ingin dia bunuh?)

 http://www.fullhalloween.com/blog/wp-content/uploads/2008/10/ripper_claimed_earlier_victims.jpg

Ada juga dugaan kalau pelaku adalah seorang dokter atau setidaknya orang yang
mempunyai latar belakang pendidikan kedokteran spesialisasi di bidang operasi
bedah karena sayatan2 di tubuh korbannya sangat rapih yang hanya bisa dilakukan
menggunakan alat-alat operasi/bedah kedokteran yang membutuhkan keahlian khusus.

 http://www.madametalbot.com/pix/posters/jackripper1.gif

kemungkinan besar masa lalunya suram. mungkin suram sekali. Dugaan polisi, pelakunya adalah tukang jagal, dokter, atau tukang cukur. Tidak harus dokter asalkan dia punya pengetahuan anatomi tubuh manusia.

Nessie dan Monster Danau Lainnya

OGOPOGO, CANADIAN LAKE MONSTER Ogopogo, KANADA DANAU RAKASA

There are a number of similarities between Lake Okanagan in British Columbia and Scotland's Loch Ness. Ada sejumlah kesamaan antara Danau Okanagan di British Columbia dan Skotlandia Loch Ness. They are both long and narrow and lie at about the same latitude. Mereka berdua panjang dan sempit dan terletak di sekitar garis lintang yang sama. And they are each famous for their resident monsters. Dan mereka masing-masing terkenal monster tinggal mereka.
The best-known Canadian lake Monster, Ogopogo, actually made its media debut long before the Loch Ness Monster. The Rakasa danau paling terkenal Kanada, Ogopogo, sebenarnya membuat debut media yang lama sebelum Rakasa Loch Ness. In 1926, seven years before Nessie's came to the public's attention, Roy W. Brown, editor of the Vancouver Sun , wrote, " Too many reputable people have seen [the monster] to ignore the seriousness of actual facts." Pada tahun 1926, tujuh tahun sebelum itu Nessie datang ke perhatian publik, Roy W. Brown, editor Vancouver Sun, menulis, "orang terkemuka Terlalu banyak telah melihat [rakasa] untuk mengabaikan fakta yang sebenarnya keseriusan." While there are serious questions about whether there are non-retroactive Nessie sightings before 1930, but there are archival records of Ogopogo's existence going back to 1872 and sightings have been reported regularly up to the present. Walaupun ada pertanyaan serius tentang apakah ada non-retroaktif penampakan Nessie sebelum tahun 1930, tetapi ada catatan arsip keberadaan Ogopogo akan kembali ke 1872 dan penampakan telah dilaporkan secara rutin sampai sekarang.
The creature is most often described as being one to two feet in diameter with a length of 15 to 20 feet. Makhluk itu paling sering digambarkan sebagai 1-2 meter dengan diameter dengan panjang 15 sampai 20 kaki. The head has been described variously as being horse or goat-like. Kepala telah digambarkan secara beragam sebagai kuda atau kambing seperti. One oft-mentioned characteristic of the monster is its resemblance to a log. Satu yang sering disebutkan karakteristik rakasa adalah kemiripannya dengan log.
Cryptozoologist Roy P. Mackal believes that there is a "small population of aquatic fish-eating animals residing in Lake Okanagan." Cryptozoologist Roy P. Mackal percaya bahwa ada "populasi kecil dari air ikan pemakan hewan yang berada di Danau Okanagan." Mackal initially assumed that the type of animal in Lake Okanagan was the same creature that he believed is in Loch Ness, but after a careful examination of the available data, he determined that the creature must be a form of primitive whale, Basilosaurus cetoides . Mackal awalnya diasumsikan bahwa jenis hewan di Lake Okanagan adalah makhluk yang sama yang ia percaya adalah di Loch Ness, namun setelah pemeriksaan yang cermat terhadap data yang tersedia, ia bertekad bahwa makhluk itu harus menjadi bentuk paus primitif, Basilosaurus cetoides. "The general appearance of Basilosaurus tallies almost exactly with the loglike descriptions of the [Ogopogos]. Mackal spells out a detailed case for Ogopogo being a primitive whale in his book Searching for Hidden Animals . "Penampilan umum Basilosaurus penghitungan hampir sama persis dengan deskripsi loglike dari [Ogopogos] mantra Mackal. Keluar kasus rinci untuk Ogopogo menjadi paus primitif dalam bukunya Mencari Hewan Tersembunyi.

Monster Island Rakasa Pulau

There are good size Indian reserves in the Okanagan Valley. Ada ukuran yang baik cadangan India di Lembah Okanagan. The Indians believe that small, barren Rattlesnake Island is the home of the Okanagan Lake Monster. Orang-orang Indian percaya bahwa kecil, Pulau Rattlesnake tandus adalah rumah dari Rakasa Danau Okanagan. Indians called the Okanagan Lake Monster N'ha-a-tik, and there are pictographs that some feel depict the monster near the headwaters of Powers Creek. Indian yang disebut Danau Okanagan Rakasa N'ha-a-tik, dan ada yang merasa beberapa piktograf menggambarkan rakasa dekat hulu Powers Creek. Other native references to the Okanagan Lake Monster include the Chinook wicked one and "great-beast-on-the-lake." Referensi asli lainnya ke Danau Okanagan Rakasa termasuk satu Chinook jahat dan "besar-binatang-on-the-danau." In addition to the Salish N'ha-a-tik (or Na-ha-ha-itk), snake-in-the-lake was sometimes used. Selain Salish N'ha-a-tik (atau Na-ha-ha-ITK), ular-di-danau-kadang-kadang digunakan.
The early inhabitants of the area saw the monster as a malevolent entity. Penduduk awal daerah melihat rakasa sebagai entitas jahat. Indians claimed that Monster Island's rocky beaches were sometimes covered with the parts of animals that they had attacked and ravaged. India mengklaim bahwa pantai berbatu Rakasa Island kadang-kadang tertutup dengan bagian-bagian hewan yang mereka telah menyerang dan menghancurkan. When crossing the lake during bad weather, the Indians always carried a small animal that they would toss overboard in the middle of the lake to appease the monster, according to material in the files of the Kelowna Archives. Ketika menyeberangi danau selama cuaca buruk, orang Indian selalu membawa hewan kecil bahwa mereka akan melemparkan ke laut di tengah danau untuk menenangkan rakasa, menurut bahan dalam file dari Arsip Kelowna.
Primrose Upton, in The History of Okanagan Mission, noted that no Indians would fish near Squally Point. Primrose Upton, dalam Sejarah Misi Okanagan, mencatat bahwa tidak ada orang India akan ikan di dekat mendadak Point. When Europeans settled in the area, they too feared the aquatic monster and supposedly continued the custom of offering an animal to appease Ogopogo. Ketika Eropa menetap di daerah tersebut, mereka juga takut rakasa air dan konon melanjutkan kebiasaan menawarkan binatang untuk menenangkan Ogopogo. According to Ogopogo expert Arlene Gaal, armed settlers patrolled the shoreline in case of attack by the monster. Menurut pakar Arlene Gaal Ogopogo, pemukim bersenjata berpatroli garis pantai dalam kasus serangan oleh rakasa.
In 1914 a group of Nicola Valley and Westbank Indians discovered the decomposing body of an unidentified creature across from Rattlesnake Island. Pada tahun 1914 sekelompok Nicola Valley dan Westbank India menemukan mayat membusuk makhluk tak dikenal di seberang Pulau Rattlesnake. Five-six feet long and estimated to weigh 400 pounds, it was blue-grey. Lima-enam kaki panjang dan diperkirakan beratnya 400 kilogram, warnanya biru-abu-abu. It had a tail and flippers, and an amateur naturalist in the area felt that it was a manatee. Ia memiliki ekor dan sirip, dan seorang naturalis amatir di daerah itu merasa bahwa itu adalah suatu Manatee. No one knew how such a creature could have gotten into the lake, and Lake monster expert Peter Costello has hypothesized that the carcass was "actually an Ogopogo, as the details of this mammal with flippers and a broad tail and dark color are all that we would expect. But the carcass was mangled so much that the long neck was already gone." Tidak ada yang tahu bagaimana seperti makhluk bisa masuk ke danau, dan Danau rakasa pakar Peter Costello telah membuat hipotesis bahwa bangkai itu "sebenarnya Ogopogo, sebagai rincian dari mamalia dengan sirip dan ekor yang luas dan warna gelap semua yang kita akan mengharapkan Tapi bangkai itu hancur begitu banyak bahwa leher panjang sudah pergi.. "
Ogopogo footprints have also been found. Ogopogo jejak kaki juga telah ditemukan. Some have been irregularly shaped, others cup-like, some were like dinosaur tracks with three toes, and still others had a pad foot and eight toes! Beberapa telah tidak beraturan, cangkir yang lain seperti, beberapa orang seperti trek dinosaurus dengan tiga jari kaki, dan yang lain memiliki kaki pad dan delapan jari kaki! As Dr. Mackal has written, "The trouble with footprints is that anyone can fake them easily. Further, to assume that they were made by Naitaka is pure conjecture and supposition--certainly possible but without even a circumstantial link" to the few cases of Ogopogo land sightings that have been reported. Seperti Dr Mackal telah tertulis, "Masalahnya dengan jejak kaki palsu bahwa siapa pun dapat dengan mudah Selanjutnya, untuk menganggap bahwa mereka dibuat oleh Naitaka adalah konjektur murni dan anggapan -. Tentu mungkin, tapi tanpa link mendalam" untuk beberapa kasus penampakan Ogopogo tanah yang telah dilaporkan.

Music for a Monster Musik untuk Rakasa sebuah

The name Ogopogo might suggest to some that it is an Indian word, but all evidence points to a modern origin. The Ogopogo Nama mungkin menyarankan untuk beberapa bahwa itu adalah kata India, namun semua bukti menunjuk ke sebuah asal yang modern. According to Mary Moon, author of Ogopogo: the Okanagan Mystery (1977), in 1924 a local named Bill Brimblecomb sang a song parodying a popular British music-hall tune at a Rotary Club luncheon in Vernon, a city in the northern Okanagan Valley. Menurut Mary Moon, penulis Ogopogo: Misteri Okanagan (1977), pada tahun 1924 bernama lokal Bill Brimblecomb menyanyikan lagu Inggris yang populer memparodikan musik-aula lagu pada acara makan siang Rotary Club di Vernon, sebuah kota di utara Okanagan Valley. HF Beattie adapted the lyrics, which included the following: HF Beattie mengadaptasi lirik, yang meliputi sebagai berikut:
I'm looking for the Ogopogo, Aku sedang mencari Ogopogo,
His mother was a mutton, Ibunya adalah seorang domba,
His father was a whale. Ayahnya adalah ikan paus.
I'm going to put a little bit of salt on his tail. Aku akan menaruh sedikit garam pada ekornya.
Robert Columbo, in his book Mysterious Canada, notes that the Pogo Stick was a popular craze since its introduction in 1921 and this may have contributed to the name. Robert Columbo, dalam bukunya Misterius Kanada, mencatat bahwa Pogo Stick adalah menggila populer sejak diperkenalkan pada tahun 1921 dan ini mungkin telah berkontribusi ke nama.
According to Arlene Gaal, author of Ogopogo: The True Story of the Okanagan Lake Million Dollar Monster, a Vancouver Province reporter named Ronald Kenvyn later parodied a popular British ditty and composed a song that included the following stanza: Menurut Arlene Gaal, penulis Ogopogo: Kisah Benar dari Rakasa Danau Okanagan Juta Dolar, Propinsi Vancouver wartawan bernama Ronald Kenvyn kemudian memparodikan sebuah lagu pendek Inggris yang populer dan menyusun sebuah lagu yang disertakan bait berikut:
His mother was an earwig; Ibunya adalah seorang earwig;
His father was a whale; Ayahnya adalah ikan paus;
A little bit of head And hardly any tail- Sedikit kepala Dan hampir tidak ada ekor-
And Ogopogo was his name. Dan Ogopogo namanya.
Thanks to these songs, the name Ogopogo stuck and the Indian name has been forgotten by all but monster buffs. Berkat lagu, nama Ogopogo terjebak dan nama India telah dilupakan oleh semua tapi penggemar rakasa.

A History of Strong Sightings Sejarah Penampakan Kuat

While Ogopogo has never attained the fame of Nessie, the Loch Ness Monster, the creature of lake Okanagan has regularly caused quite a stir in the international press. Sementara Ogopogo tidak pernah mencapai ketenaran dari Nessie, Loch Ness Rakasa, makhluk danau Okanagan telah teratur menimbulkan sedikit keributan dalam pers internasional. Monster hunters from all over the world have been drawn to the area for research purposes, and many of the sightings have been as strong or stronger than those at Loch Ness. Rakasa pemburu dari seluruh dunia telah ditarik ke daerah tersebut untuk tujuan penelitian, dan banyak penampakan telah sebagai kuat atau lebih kuat daripada di Loch Ness. Multiple witness sightings of Ogopogo, so rare with many other controversial phenomena, have occurred on many occasions. Penampakan beberapa saksi Ogopogo, sangat jarang dengan banyak fenomena kontroversial lainnya, telah terjadi pada banyak kesempatan.
On September 16, 1926, Ogopogo was watched by some 30 cars of people along an Okanagan Mission beach. Pada tanggal 16 September 1926, Ogopogo ditonton oleh sekitar 30 mobil orang sepanjang pantai Misi Okanagan. Not many monsters have been seen at one time by so many people. Tidak banyak monster telah terlihat di satu waktu dengan begitu banyak orang. The Ogopogo sightings of 1925/26 deserve some in-depth study. Penampakan Ogopogo dari 1925/26 pantas beberapa studi yang mendalam.
Consider the appearance of Ogopogo on July 2, 1947, when a number of boaters saw the monster simultaneously. Pertimbangkan penampilan Ogopogo pada 2 Juli 1947, ketika sejumlah pelaut melihat rakasa secara bersamaan. One of the witnesses, a Mr. Kray, described the animal as having "a long sinuous body, 30 feet in length, consisting of about five undulations, apparently separated from each other by about a two-foot space, in which that part of the undulations would have been underwater...There appeared to be a forked tail, of which only one-half came above the water. From time to time the whole thing submerged and came up again." Salah satu saksi, sebuah Kray Mr, menggambarkan hewan memiliki "tubuh berliku-liku yang panjang, 30 kaki panjangnya, terdiri dari sekitar lima undulations, tampaknya terpisah satu sama lain dengan tentang ruang dua kaki, di mana bagian yang undulations akan air ... Tampaknya ada ekor bercabang, yang hanya satu-setengah datang atas air Dari waktu ke waktu semuanya terendam dan datang lagi.. "
On July 17, 1959, Mr. and Mrs. RH Miller and Mr. and Mrs. Pat Marten saw a tremendous creature with a snake-like head and a blunt nose swimming some 250 feet behind their motor boat on British Columbia's Okanagan Lake. Pada tanggal 17 Juli 1959, Tuan dan Nyonya RH Miller dan Mr dan Mrs Pat Marten melihat makhluk yang luar biasa dengan kepala ular-seperti dan kolam hidung tumpul sekitar 250 meter di belakang perahu motor mereka di British Columbia Okanagan Lake. The group watched the unknown animal for over three minutes, after which it submerged. Kelompok ini mengamati hewan yang tidak diketahui selama lebih dari tiga menit, setelah itu terendam.

Recent Interest Bunga terakhir

More recently, in the summer of 1989, hunting guide Ernie Giroux and his wife were standing on the banks of Okanagan Lake when a bizarre animal emerged from the otherwise placid waters. Baru-baru ini, pada musim panas tahun 1989, berburu buku Ernie Giroux dan istrinya sedang berdiri di tepi Danau Okanagan ketika binatang aneh muncul dari perairan sebaliknya tenang. "It was about 15 feet long and swam real gracefully and fast," Giroux told the press. "Saat itu sekitar 15 kaki panjang dan berenang nyata anggun dan cepat," kata Giroux pers. The Girouxs claim to have see an animal with a round head "like a football;" at one point several feet of the creature's neck and body came up out of the water. Para Girouxs mengklaim telah melihat hewan dengan kepala bundar "seperti bola," pada satu titik beberapa meter dari leher dan tubuh makhluk itu keluar dari air. The Girouxs saw the monster at the same spot where, in July 1989, British Columbian car salesman Ken Chaplin took a video of a what he described as a snake-like creature about 15 feet long and dark green in color. Para Girouxs melihat rakasa di tempat yang sama di mana, pada Juli 1989, Inggris salesman mobil Kolombia Ken Chaplin mengambil video dari apa yang ia digambarkan sebagai makhluk ular-seperti hijau sekitar 15 kaki panjang dan gelap dalam warna. This columnist has viewed the Chaplin video and feels that it was probably a beaver. Kolumnis ini telah dilihat video Chaplin dan merasa bahwa itu mungkin berang-berang.
"I've seen a lot of animals swimming in the wild and what we saw that night was definitely not a beaver," Ernie Giroux states emphatically. "Saya telah melihat banyak binatang yang berenang di alam liar dan apa yang kami lihat malam itu sudah pasti bukan berang-berang," Ernie Giroux menyatakan tegas.
Giroux is in good company. Giroux dalam perusahaan yang baik. There have over 200 sightings by credible people including a priest, a sea captain, a surgeon, police officers, and so forth. Ada lebih dari 200 penampakan oleh orang-orang kredibel termasuk seorang imam, seorang kapten laut, ahli bedah, perwira polisi, dan sebagainya. The fact that the percipients are generally people of good repute is often mentioned in reports of sightings. Fakta bahwa umumnya orang percipients reputasi yang baik sering disebut dalam laporan penampakan. Photos of Ogopogo are numerous and include the 1964 Parmenter photo; the 1976 Fletcher photo; the 1978, 1979 and 1981 Gaal photos, the 1981 Wachlin photo, the 1984 Svensson photograph. Foto Ogopogo banyak dan termasuk foto Parmenter 1964; tahun 1976 Fletcher foto; tahun 1978, 1979 dan 1981 foto Gaal, tahun 1981 Wachlin foto, foto Svensson 1984.
There have now been half a dozen films and videos taken of an animate object in Lake Okanagan, but none of them are conclusive. Kini telah ada setengah lusin film dan video yang diambil dari sebuah objek bernyawa di Danau Okanagan, namun tidak satupun dari mereka yang meyakinkan.
What would solve the Ogopogo enigma? Apa yang akan memecahkan teka-teki Ogopogo? Only the discovery of an actual beast or the carcass of one would admit these creatures into mainstream science. Hanya penemuan sebuah binatang yang sebenarnya atau bangkai mau mengakui satu makhluk ke dalam ilmu pengetahuan mainstream. If Ogopogo exists, it is clearly an elusive creature. Jika Ogopogo ada, itu jelas merupakan makhluk yang sulit dipahami. Ogopogo hunters have failed to come up with that piece of unimpeachable evidence that will prove to the world that the aquatic monster exists. Ogopogo pemburu telah gagal untuk datang dengan sepotong bukti tak tercela yang akan membuktikan kepada dunia bahwa ada rakasa air. Until that evidence is found, Canada's premiere lake monster will remain a classic mystery. Sampai bukti yang ditemukan, rakasa danau premier Kanada akan tetap menjadi misteri klasik.
A shorter version of this article originally appeared in Fate magazine, August 1989. Sebuah versi pendek dari artikel ini awalnya muncul di majalah Takdir, Agustus 1989.